Rabu, 02 Februari 2011

AJI GELAP NGAMPAR

Karena mengambil kekuatan dari petir yang
menyambar, maka dapat dibayangkan betapa
dahsyatnya ajian yang satu ini....
Tak banyak tokoh yang hidup seperti dirinya. Ia
tercatat sebagai sosok yang pernah hidup dalam
tiga zaman. Bahkan pada zamannya, ia telah
mengumandangkan sebuah Sumpah Suci dan
berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan
Nusantara. Itulah Mahapatih Gajah Mada, manusia
pilihan yang mendampingi Raja Hayam Wuruk
dan berhasil membawa bendera gula kelapa
melanglang jagad.
Menurut penilaian beberapa tokoh sepuh, salah
satu aji kesaktian yang dimiliki nyaris sempurna
oleh Gajah Mada adalah Aji Gelap Ngampar.
Secara harfiah, kata "gelap" dalam bahasa Jawa
memiliki arti petir, halilintar, guruh atau kilat.
Sedangkan "ngampar" berarti menyambar.
Dengan begitu, maka kata "gelap ngampar"
memiliki arti petir yang menyambar.
Di kalangan para sepuh yang gemar menggeluti
ilmu kadigdayaan, Aji Gelap Ngampar tergolong
sebagai salah satu ilmu tingkat tinggi yang
dirahasiakan. Tidak boleh untuk main-main.
konon, jika ilmu disalurkan lewat suara, maka
yang mendengar bentakannya akan langsung tuli.
Dan bila ajian ini dibaca di tengah-tengah riuhnya
peperangan, siapapun yang mendengar teriakan
dari pemilik ajian ini akan langsung bersimpuh
menyerah atau melarikan diri. Sedang bila ajian ini
disalurkan lewat telapak tangan, maka tubuh yang
terkena pukulannya akan centang perenang bak
tersambar petir. Memang, sungguh tak
terbayangkan kedahsyatan dajian ini.
Seolah sudah menjadi suratan alam, pada
zamannya, ajian ini hanya dimiliki oleh para
Senopati. Konon, Raden Ronggo, putra
Panembahan Senopati yang merupakan pendiri
dan sekaligus Raja Pertama kerajaan Mataram,
adalah salah satu pewaris dari ilmu kadigdayaan
yang legendaris ini.
Dan agar para pembaca sekalian tak penasaran,
pada Kadigdayaan kali ini saya sengaja
menyajikan 2 (dua) macam ajian Gelap Ngampar.
Yang pertama diciptakan oleh salah seorang Resi
pada masa kejayaan agama Hindu, sedang yang
kedua konon hasil ciptaan Khanjeng Sunan
Kalijaga.

Yang pertama;
Hong, ingsun amatek ajiku si gelap ngampar,
Gebyar-gebyar ana ing dadaku,
Ula lanang guluku,
Macan galak ana raiku,
Surya kembar ana netraku,
Durgadeglak ana pupuku,
Gelap ngampar ana pengucapku,
Gelap sewu suwaraku,
Ah Ö aku si gelap sewu.


Yang kedua:
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Gelap ngampar kuwang-kuwang,
Midaku raku,
Gelap ngampar pengucapku,
Nyaut ora nyunduk,
Gajah meta
Kala anembah
Rep sirep saking kersaning Allah.


Demikian kajian tentang ilmu kadidayaan yang
merupakan warisan dari para leluhur bangsa,
semoga bermanfaat dan sekaligus dapat
menambah wawasan Anda.kalau kurang jelas.silahkan hubungi saya.

2 komentar:

  1. apa ada pntangannya ksus klau sy ma0 mengmalkan mbh.?

    BalasHapus
  2. mantab mbh.slam knal.wah,hbat ilmunya.

    BalasHapus