Senin, 28 Februari 2011

JENIS SANTET

Dari berbagai literatur buku-buku dan naskah
kuno, santet yang berlaku di Jawa (Indonesia)
dibagi menjadi tiga jenis. Pembagian ini
bedasarkan sumber energi yang digunakan.
Santet Dematrealisasi. Dematrealisasi adalah
proses merubah materi menjadi energi. Proses
perubahan tersebut tidak seperti proses
pencernaan makanan, dimana karbohidrat diolah
dalam perut secara mekanik dan kimiawi melalui
berbagai tahap, hingga akhirnya menjadi
senyawa gula yang siap dibakar menjadi energi.
Dematrealisasi terjadi secara tiba-tiba, menyalahi
hukum fisika dan kimia. Orang yang memiliki
kemampuan seperti ini, sebetulnya juga tidak
berdiri sendiri. Ada jin yang membantu. Jin
pembantu tersebut bisa didapat dari keturunan
atau dari pemujaan.
Proses pengiriman santet jenis ini adalah: Benda
yang sudah dirubah menjadi energi, dikirim
melalui gelombang energi hingga sampai kepada
sasaran. Orang yang menerima energi akan
merasa tersentak kaget secara tiba-tiba.
Kemudian, energi yang sudah masuk dalam
tubuh sasaran diubah menjadi benda seperti
semula (matrealisasi).
Orang yang terkena santet jenis ini, di dalam
tubuhnya ada benda asing yang menjadi sarana
santet. Rasa sakitnya pun tergantung benda apa
yang masuk dalam tubuh. Misalnya seorang
dimasuki paku/jarum di kepala, maka rasa
sakitnya berupa nyeri karena tusukan. Bila yang
dimasukan adalah silet, maka akan penderita akan
merasa disayat-sayat.
Kemampuan merubah materi atau benda
menjadi energi termasuk kemampuan yang
sangat langka. Dari 100 lebih paranormal yang
saya kenal, hanya seorang yang mampu
melakukannya. Dalam penelitian yang saya
lakukan, kebanyakan kemampuan
“menghilangkan” benda yang dipraktekan
paranormal hanyalah tipuan mata. Misalnya,
ketika paku atau jarum yang haya ditiup
kemudian hilang dari pandangan. Sebetulnya itu
hanya trik sulap yang mengandalkan kecapatan
tangan. Memang di Indonesia sulit memebedakan
mana pesulap dan mana orang sakti.
Santet Energi Pribadi. Santet Energi Pribadi adalah
kemampuan visualisasi dengan konsentrasi
penuh, hingga “hayalan” dalam visualisasi
tersebut seolah-olah nyata terjadi. Visualisasi
biasanya berupa bayangan bahwa orang yang
dituju sedang merasakan sakit sesuai yang
diharapkan. Jenis santet ini menggunakan alat
bantu visualisasi berupa boneka yang diibaratkan
sebagai orang yang akan disakiti. Boneka tersebut
ditusuk atau disayat dengan niat menusuk/
menyayat tubuh orang yang dituju.
Kekuatan jiwa seseorang, jika disalahgunakan,
dapat berubah menjadi kekuatan santet. Misalnya,
dengan kekuatan kehendak (konsentrasi) yang
maksimal, seseorang dapat mempengaruhi jiwa
orang lain. Dalam buku kuno saya temukan kisah
unik tentang seorang pandai besi dan petani yang
bertengkar. Malam hari, si pandai besi itu masuk
kamar, memusatkan konsentrasi sambil
memukul-mukul besi.
Ketika besi dipukul, ia berniat mengirim
“ gelombang” suara itu agar mengganggu tidur
sang petani. Terbukti, dalam beberapa malam,
petani itu tidak dapat tidur karena mendengar
suara aneh bergemuruh dalam kamarnya.
Di Madura ada kisah santet tidak sengaja (ngawur)
yang unik. Setelah siang harinya bertengkar
dengan tetangga, seseorang masuk kamar dan
membaca kalimat ciptaan sendiri, yang diulang-
ulang, berbunyi : Alif lam mim, dzalikal kek tabuk.
Dalam bahasa Madura, kek tabuk berarti sakit
perut. Setelah mantra yang sekilas mirip firman
Allah itu dibaca disertai kehendak batin yang kuat
agar perut tetangganya sakit, maka sakit itu pun
terjadi.
Santet Energi Non Pribadi. Energi khodam atau
energi yang bukan dari diri.adalah kemampuan
memanfaatkan makhluk halus dari jenis jin untuk
didayagunakan sebagai alat menyampaikan
kehendak. Misalnya, dengan memuja tempat
keramat yang dihuni makhluk-makhluk halus.
Kalau boleh berkata jujur, sebenarnya ilmu santet
yang populer pada tahun 70 –an ini, sudah
hampir punah. Bahkan pada tahun 80–an boleh
dikata benar-benar punah. Santet menjadi marak
karena banyak dibahas (dibesar-besarkan) oleh
mas media saja. Paranormal yang banyak
berbicara tentang santet, tujuannya hanya untuk
gagah-gagahan, biar dianggap hebat, sakti,
sekaligus melancarkan bisnis jimat anti santetnya,
padahal, mereka itu mengetahui santet hanya dari
membaca buku atau mendengar kata orang.
Menurut pengamatan saya, santet yang
(mungkin) masih digunakan orang-orang pada
zaman sekarang ini adalah santet yang
bersumber dari “energi negatif” yang terdapat
pada tempat-tempat angker. Misalnya, kuburan
tokoh sakti berilmu hitam, atau tempat yang
disitu dikultuskan orang-orang yang senang
berbuat musyrik.
Tempat-tempat yang mengandung energi negatif
itu dapat dimanfaatkan, semisal, mengambil
bagian dari tanah yang ada disitu lalu ditebarkan
di tanah/rumah orang yang hendak disakiti, atau
melakukan transaksi (ikrar musyrik) dengan
makhluk halus, dengan maksud minta bantuan
mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar